Keterangan Gambar : Mark Zuckerberg in Meta Source; Dunia Tempo
FocusNEWS. Mark Zuckerberg memiliki mimpi besar terkait perusahannya yaitu Meta Platforms, Inc yang sebelumnya bernama Facebook, Inc. Mimpi besar Mark tidak sejalan dengan kenyataannya alhasil saham meta turun sejak Oktober tahun 2021. Oleh karena itu Mark mengatakan Meta akan memperlambat langkah beberapa Invetasi karena tingkat pertumbuhan bisnisnya.
Dilansir dari The Verge Hal tersebut disampaikan Mark selama earnings call Kuartal pertama perusahaan pada 28 April 2022 Laba Meta untuk kuartal pertama adalah $7,5 miliar, turun 21 persen dari periode tahun lalu. Pendapatan naik 7 persen menjadi $27,9 miliar, tingkat pertumbuhan paling lambat sejak perusahaan go public satu dekade lalu. Kisaran biaya targetnya untuk tahun 2022 diturunkan sebesar $3 miliar.
Mark juga masih menghabiskan miliaran dolar dalam per tahun untuk membangun perangkat dan beberapa perangkat lunak untuk metaverse. Metaverse adalah sebuah konsep yang diyakini oleh Mark akan sebesar internet seluler.
Pada kenyataanya Facebook tumbuh lebih lambat dari tahun – tahun sebelumnya ini sebabkan karena para generasi muda lebih senang menggunakan Tiktok. Tiktok menghabiskan waktu yang dihabiskan di Facebook dan Instagram. Dan perubahan pelacakan iklan Apple telah membuat Meta kehilangan pendapatan lebih dari $10 miliar. Sementara itu, regulator telah memblokir kemampuan Zuckerberg untuk membuat akuisisi besar dan transformatif di media sosial yang dapat mendorong pertumbuhan lagi.
Setelah melaporkan penurunan pertama kalinya dalam pengguna harian untuk kuartal keempat tahun 2021, aplikasi biru berhasil meningkatkan pengguna harian hanya 4 persen menjadi 1,96 miliar pada kuartal terakhir, sementara pengguna harian di Instagram, WhatsApp, dan Facebook naik sedikit dari 2,82 miliar menjadi 2,87 miliar.
Jelas bahwa, dalam jangka pendek, Mark percaya bahwa menyalin TikTok akan menghidupkan kembali pertumbuhannya. Dia mengatakan pada 28 April 2022 waktu Indonesia bahwa produk video bentuk pendek perusahaan, Reels, menyumbang 20 persen dari waktu yang dihabiskan di Instagram, dan bahwa konsumsi video sudah lebih dari separuh waktu yang dihabiskan di Facebook. Meta pada awalnya memonetisasi Reels dengan iklan, tetapi mengikuti buku pedoman yang sama yang digunakan Mark untuk berhasil menyalin fitur Cerita Snapchat. (Aff)
LEAVE A REPLY