Keterangan Gambar : Mahalnya Tiket Pesawat Jelang Lebaran, Begini Tanggapan Kemenhub
FocusNEWS. JAKARTA- Mahalnya tiket pesawat domestik menjelang Lebaran menjadi Berita terpopuler detikTravel selama sepekan terakhir. Dari pantauan detikTravel di beberapa situs OTA (Online Travel Agent), Jumat (29/4/2022), harga tiket dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta ke Balikpapan mencapai Rp 11.190.200 untuk pulang-pergi menjelang lebaran.
Pada hari-hari biasa harga tiket hanya Rp 2.500.000 jutaan. Tiket dari Jakarta ke Balikpapan itu setara dengan harga tiket dari Jakarta ke New York yang nominalnya sekitar Rp 11.790.600 atau bahkan ke Jepang. Gubernur Aceh Nova Iriansyah bahkan sampai menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait harga tiket pesawat rute Jakarta-Aceh yang naik gila-gilaan. Harga tiket dari Jakarta ke Aceh tembus hingga Rp 9,6 juta menjelang mudik Lebaran 2022.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi kabar terkait harga tiket pesawat di berbagai rute penerbangan yang disebut-sebut sangat mahal. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto memastikan, pihaknya selalu melakukan pemantauan tarif tiket pesawat di pasaran selama masa mudik Lebaran 2022.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Novie bilang, pada periode angkutan Lebaran tahun ini, belum ada maskapai yang melanggar aturan tarif penerbangan yang ditetapkan sesuai aturan berlaku. "Hingga saat ini, kami belum menemukan maskapai yang melanggar aturan tarif batas atas penerbangan seperti yang viral diberitakan. Masih sesuai aturan yang berlaku," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022).
Novie menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap harga tiket yang dijual oleh maskapai. “Jika ada yang melanggar, sanksi administratif sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27 Tahun 2021 secara tegas akan diberlakukan,” katanya. Terkait dengan adanya kabar harga tiket pesawat yang meroket, Novie menilai, hal tersebut kemungkinan disebabkan tiket itu bukan untuk penerbangan langsung, melainkan penerbangan dengan transit, sehingga biaya yang dikeluarkan juga lebih tinggi. Sebagaimana diketahui, harga tiket transit akan jauh lebih mahal daripada penerbangan langsung karena merupakan akumulasi tarif dari satu rute ke rute berikutnya. “Jadi, adanya berita harga tiket mahal, kemungkinan tiket tersebut adalah penerbangan tidak langsung (transit) atau tiket kelas bisnis,” ujar Novie.
“Karena, apabila tiket penerbangan reguler kelas ekonomi sudah habis, atau rute langsung (direct) tidak tersedia lagi, maka sistem OTA (Online Travel Agent) yang merupakan sistem otomatis dalam mencari tiket, akan terus mencari ketersediaan penerbangan sesuai yang dicari konsumen," ujarnya. (ELL)
LEAVE A REPLY